MALARIA DAN CARA MENCEGAHNYA
Plasmodium
Ciri-ciri Plasmodium
Ciri-ciri Plasmodium
Dengan hasil penelitian dari Alphonse Laverans seorang sarjana
Perancis, maka perkiraan yang mengenai malaria lambat laun mulai sirna.
Pada mulanya orang mengira penyakit malaria itu dikarenakan oleh keadaan
udara buruk dan malaria itupun diambil dari pengerian tersebut yaitu
dari kata Mala dan Aria.
Plasmodium termasuk kedalam kelas Sporozoa, kelas sporozoa ini mempunyai ciri-ciri bersel satu ( berukuran mikroskopis ) dan berkembangbiak dengan perantaraan spora-spora, dari anggota kelas sporozoa ini mempunyai sifat yang sama yaitu :
1) hidup sebagai parasit
2) tidak mempunyai alat untuk bergerak.
3) Pembiakan dengan pembentukan spora.
4) Tidak ada Vakuola kontraktil
Bila dilihat dari ordonya, maka plasmodium ini termasuk kedalam Haemosporodia yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1) mempunyai spora yang hidup didalam darah
2) jaringan parenkim pada burung dan mamalia.
3) Tidak membuat spora yang resisten.
Menurut Norman D. Levine ( 1990 : 83 ), anggota plasmodium ini serupa dengan coccidia klasik, tetapi perbedaannya mereka memasuki eritrosit, bukan memasuki sel usus. Mereka menghasilkan sejumlah mikrogamet yang tidak banyak (biasanya 8) dengan flagella tunggal bukan sejumlsh besar mikrogamet dengan 2/3 flagella. Merozoit mempunyai seluruh organel dari kelompok apikal, kecuali homoid, tetapi 24-26 mikrotubulus sub pelikuler dan 2 roptri, generasi merozoit terdapat dalam jumlah yang terhitung besarnya.
Plasmodium termasuk kedalam kelas Sporozoa, kelas sporozoa ini mempunyai ciri-ciri bersel satu ( berukuran mikroskopis ) dan berkembangbiak dengan perantaraan spora-spora, dari anggota kelas sporozoa ini mempunyai sifat yang sama yaitu :
1) hidup sebagai parasit
2) tidak mempunyai alat untuk bergerak.
3) Pembiakan dengan pembentukan spora.
4) Tidak ada Vakuola kontraktil
Bila dilihat dari ordonya, maka plasmodium ini termasuk kedalam Haemosporodia yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1) mempunyai spora yang hidup didalam darah
2) jaringan parenkim pada burung dan mamalia.
3) Tidak membuat spora yang resisten.
Menurut Norman D. Levine ( 1990 : 83 ), anggota plasmodium ini serupa dengan coccidia klasik, tetapi perbedaannya mereka memasuki eritrosit, bukan memasuki sel usus. Mereka menghasilkan sejumlah mikrogamet yang tidak banyak (biasanya 8) dengan flagella tunggal bukan sejumlsh besar mikrogamet dengan 2/3 flagella. Merozoit mempunyai seluruh organel dari kelompok apikal, kecuali homoid, tetapi 24-26 mikrotubulus sub pelikuler dan 2 roptri, generasi merozoit terdapat dalam jumlah yang terhitung besarnya.
Plamodium berparasit bukanlah pada organ-organ tubuh, seperti tangan,
kaki, telinga dan organ lainnya, tetapi plasmodium ini berparasit pada
darah manusia ( eritrosit ), plasmodium ini mempunyai ukuran tubuh yang
lebih kurang 5ų (mikron), reproduksi yang dilakukannya bisa terjadi
secara generatif dan juga bisa dilakukan secara vegetatif. Secara
vegetatif / aseksual plasmodium berkembangbiak dengan sporulasi dan
terjadi pada insekta.
Perkembangan fase sporogoni hampir selalu terjadi pada tubuh nyamuk, tetapi pada beberapa kadal, ditularkan oleh lalat pasir. Genus Plasmodium dapat dikelompokkan menjadi 11 sub genus dan beberapa sub spesies terdapat dalam kelompok-kelompok ini, lebih dari 100 spesies plasmodium hidup sebagai parasit pada vertebrata, terutama mamalia dan aves ( burung ).
( Elmer R. Noble dan Glenn A. Noble, 1989 : 198 )Plasmodium ini bukan hanya menyerang hewan pada daerah tertentu saja seperti hanya didaerah sedang saja, di daerah panas saja, ataupun didaerah dingin saja, tetapi plasmodium ini menyerang orang di semua daerah baik daerah panas, daerah sedang maupun daerah dingin. Dari hasil penelitian Plasmodium sp yang menyerang orang-orang didaerah subtropis dan derah sedang atau daerah dingin ternyata bersifat fatal daripada jika menyerang orang-orang dari daerah tropik.
Perkembangan fase sporogoni hampir selalu terjadi pada tubuh nyamuk, tetapi pada beberapa kadal, ditularkan oleh lalat pasir. Genus Plasmodium dapat dikelompokkan menjadi 11 sub genus dan beberapa sub spesies terdapat dalam kelompok-kelompok ini, lebih dari 100 spesies plasmodium hidup sebagai parasit pada vertebrata, terutama mamalia dan aves ( burung ).
( Elmer R. Noble dan Glenn A. Noble, 1989 : 198 )Plasmodium ini bukan hanya menyerang hewan pada daerah tertentu saja seperti hanya didaerah sedang saja, di daerah panas saja, ataupun didaerah dingin saja, tetapi plasmodium ini menyerang orang di semua daerah baik daerah panas, daerah sedang maupun daerah dingin. Dari hasil penelitian Plasmodium sp yang menyerang orang-orang didaerah subtropis dan derah sedang atau daerah dingin ternyata bersifat fatal daripada jika menyerang orang-orang dari daerah tropik.
Keparasitan Plasmodium bukan hanya pada sebagian dari hidupnya,
seperti hanya pada waktu mudanya saja, atau pada waktu dewasanya saja
yang parasit tetapi plasmodium ini berparasit pada inang selama hidupnya
sebagai parasit.
Bila kita mengadakan pemeriksaan terhadap plasmodium ini yaitu dengan
cara mengambil darah orang yang terkena penyakit malaria, maka terlihat
plasmodium ini berbentuk cincin didalam eritrosit ( sel darah merah )
dan dipinggir cincin terlihat inti. Bentuk cincin adalah bentuk malaria
muda, tetapi kalau sudah dewasa bentuknya berubah menjadi bundar dengan
inti terdapat didalamnya. Kalau lebih tua lagi akan menjadi bentuk
membagi diri, jika telah cukup umurnya akan pecah menjadi beberapa
bagian peristiwa ini dinamakan dengan sporulasi. Dengan pecahnya bentuk
membagi diri, eritrosit turut pecah dan akan tersebar racun-racun kuman
dalam peredaran darah.
Sesudah terjadi sporulasi, bagian-bagian kecil ini dinamakan merozoit yang masuk kedalam eritrosit baru, didalam eritrosit baru merozoit berbentuk cincin lagi, proses seperti ini dinamakan siklus berjenis. Bentuk dewasa dari plasmodium, ada yang berubah manjadi :
a. Mikrogamet, jenis jantan dengan inti besar tetapi badan kecil.
b. Makrogamet, yaitu jenis betina, bentuk hampir semua bundar akan tetapi sedikit lebih besar atau intinya besar.
Sesudah terjadi sporulasi, bagian-bagian kecil ini dinamakan merozoit yang masuk kedalam eritrosit baru, didalam eritrosit baru merozoit berbentuk cincin lagi, proses seperti ini dinamakan siklus berjenis. Bentuk dewasa dari plasmodium, ada yang berubah manjadi :
a. Mikrogamet, jenis jantan dengan inti besar tetapi badan kecil.
b. Makrogamet, yaitu jenis betina, bentuk hampir semua bundar akan tetapi sedikit lebih besar atau intinya besar.